BANYUWANGI, JurnalPost.com – Era digital menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Meskipun teknologi semakin canggih, namun etika dalam berinteraksi di dunia digital kerap terabaikan. Menurut data Digital Civility Index (DCI), Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkah laku kurang beretika di dunia digital, hal ini mendorong Universitas Airlangga untuk memulai Komunitas Cak Edi. Dengan dukungan dari Forum Rektor Indonesia (FRI) dan dana dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Kemenko PMK RI), acara pengembangan komunitas ini resmi digelar di Tamulang Co-Working Space Banyuwangi, Sabtu, 23 September 2023.
Dr. Eko Supeno, Drs., M.Si, Sekretaris Eksekutif FRI dan Ketua Gerakan Nasional Revolusi Mental, membuka acara dengan pesan yang mendalam. “Generasi muda, kalian harus menjadi pelopor. Indonesia harus lepas dari cap negatif sebagai negara yang tidak beretika di dunia digital,” tegas Dr. Eko, mengingat hasil survey DCI yang menempatkan Indonesia di posisi kurang mengesankan.
Agie Nugroho Soegiono, S.IAN., M.P.P., Ketua Pelaksana Kegiatan GNRM dari Universitas Airlangga, menyampaikan visinya agar Komunitas Cak Edi dapat berkembang di seluruh Indonesia. “Kita ingin misi ini menyebar, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga ke pelosok negeri. Generasi muda harus memahami betapa pentingnya etika dalam berinteraksi di dunia digital,” jelas Agie. Sebagai agen perubahan, generasi muda diharapkan mampu mengedukasi dan menyebarkan semangat positif kepada masyarakat, khususnya orang tua dan lingkungan sekitar, tentang pentingnya etika digital.
Faisal Fikri, drh., M.Vet. dan Suciyono, S.St.Pi., M.P., sebagai narasumber, mempersembahkan materi dengan pendekatan yang fresh dan menarik. Mereka menekankan pentingnya mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam keseharian. Menggunakan teknik partisipatif, kedua narasumber ini sukses menarik perhatian peserta.
Anggota Komunitas Cak Edi berharap, pelatihan ini menjadi tonggak awal perubahan paradigma masyarakat dalam berinteraksi di dunia digital. Pelatihan ini diharapkan mampu mengubah pandangan masyarakat Banyuwangi terhadap literasi digital, dan anggota Komunitas Cak Edi optimis bahwa upaya seperti ini dapat memicu kesadaran baru tentang etika digital di Indonesia. Dengan etika yang baik dan literasi digital yang mumpuni, Indonesia diharapkan bisa meraih posisi yang lebih baik di mata dunia dan menjadi bangsa yang dihormati.
Komunitas Cak Edi, dengan visinya yang luhur, berambisi untuk tidak hanya berdiam di Jawa Timur, tetapi meluas ke seluruh penjuru Indonesia. “Ini baru awal. Kami percaya, Komunitas Cak Edi akan menjadi salah satu pilar dalam membentuk generasi Indonesia yang cakap, bertanggung jawab, dan beretika di dunia digital,” tutup Eko.
Quoted From Many Source