Nah, ada yang namanya platonic relationship. Pun, ternyata kita sudah menjalaninya sebelum hadirnya hubungan romansa, lho. Sebenarnya, apa artinya platonic relationship, sih?
Platonic relationship merupakan hubungan dekat yang terjadi di antara dua individu. Tentunya berbeda dengan hubungan romantis yang memiliki syarat dan melibatkan nafsu. Platonic relationship dinilai hubungan yang murni, tanpa syarat, dan tidak melibatkan nafsu.
Nama platonic relationship ini terinspirasi dari dari ide-ide filsuf kuno Plato. Filsuf Italia yang bernama Marsilio Ficino itu menyebutkan pada 1469 tersebut percaya, kalau jenis cinta ini dapat membuat orang merasa lebih dekat pada cita-cita Illahi.
Bagaimana Ciri-ciri Platonic Relationship?
Sobat Medcom, ternyata banyak yang tidak sadar kalau ada yang sudah mengalami platonic relationship, bahkan sejak dini. Memang sebenarnya di Indonesia sendiri masih asing untuk mengenali jenis cinta ini.
Meski tidak ada kegiatan seksual dalam hubungan ini, bukan berarti kedua individu yang terlibat di dalamnya tidak tertarik satu sama lain. Bisa dibilang, platonic relationship adalah persahabatan level baru.
Nah, bagaiamana ciri-cirinya? Ada empat ciri-ciri yang menandakan platonic relationship, dilansir dari Halodoc:
1. Kedekatan
Kedua orang yang terlibat dalam platonic relationship punya ikatan erat antara satu sama lain. Hal ini yang menimbulkan perasaan bahwa mereka punya kesamaan, sehingga merasa dekat.
2. Kejujuran
Orang-orang yang terlibat hubungan platonic akan saling jujur tentang perasaan antara keduanya maupun perasaannya terhadap orang lain. Hal ini umumnya dirasakan secara tidak sengaja.
3. Saling menerima
Kamu bertemu dengan seseorang yang berbeda. Tidak seperti hubungan romansa yang sangat bergantung dengan tipe, platonic relationship cenderung akan menerima kekurangan seseorang tersebut. Istilah lainnya adalah menghargai dan menerima jati diri seseorang.
4. Pemahaman
Mereka yang menjalani platonic relationship biasanya saling terikat atau terkoneksi. Mereka juga menghormati ruang pribadi satu sama lain. Cenderung minim untuk terjadinya pemaksaan juga.
Aulia Putriningtias
(FIR)
Quoted From Many Source