Keluarga Brigadir J Pertimbangkan Ajukan Restitusi

Berita64 Dilihat

Jakarta: Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J punya waktu 90 hari setelah putusan inkrah di Mahkamah Agung (MA) untuk mengakujukan restitusi (ganti rugi). Pihak keluarga masih mempertimbangkan. 
 
“Perihal restitusi akan kami pertimbangkan dan akan kami bahas dengan keluarga almarhum. Mengingat para terdakwa khususnya Putri Chandrawati mendapatkan pemotongan hukum yang sangat besar, maka ada baiknya apabila keluarga setuju kami akan ajukan ganti rugi (restitusi) kepada para pelaku,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak saat dikonfirmasi, Jumat, 11 Agustus 2023.
 
Martin mengaku telah berkomunikasi dengan Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edward Partogi Pasaribu. Komunikasi itu membahas rencana pengajuan restitusi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun, Martin belum bisa memastikan berapa besaran ganti rugi yang bakal diajukan. Menurut dia, nominal akan ditentukan ketika keluarga Brigadir J setuju mengajukan restitusi.
 
“Niatnya saja masih dipertimbangkan. Nanti kalau keluarga sudah setuju, barulah kita serahkan kepada LPSK untuk menghitung besaran restitusinya ya,” ungkap Martin.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2020 tentang tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan kepada Saksi dan Korban, pengertian restitusi adalah ganti kerugian yang diberikan kepada korban atau keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga.
 
Dalam PP Nomor 43 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Restitusi Bagi Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana, dijelaskan bahwa restitusi artinya pembayaran ganti kerugian yang dibebankan kepada pelaku berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atas kerugian materiil dan/atau immateriil yang diderita korban atau ahli warisnya.
 
Kelima terpidana dalam kasus ini adalah Ferdy Sambo, Putri Chandrawati, Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E. Bharada E telah bebas dari penjara sejak 4 Agustus 2023 karena mendapat program bebas bersyarat.
 
Sedangkan, hukuman empat terpidana lainnya disunat MA. Ferdy Sambo yang sebelumnya divonis hukuman mati, mendapat perbaikan kualifikasi tindak pidana menjadi hukuman seumur hidup.
 
Sementara itu, Putri Candrawathi yang sebelumnya divonis 20 tahun penjara, disunat masa hukumannya menjadi 10 tahun. Kuat Ma’ruf, mantan asisten rumah tangga Ferdy Sambo juga mendapat keringanan hukuman dari MA menjadi 10 tahun, yang sebelumnya 15 tahun penjara.
 
Terakhir, mantan ajudan Ferdy Sambo, Ricky Rizal mendapat hukuman 8 tahun, dari yang sebelumnya divonis 13 tahun penjara dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(LDS)

Quoted From Many Source

Baca Juga  Krisis Iklim Dengan Adaptasi Dan Mitigasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *